Kupersiapkan untukmu
Berisi senyuman, manis
Dua cangkir teh yang berjejer dengan bingkai tawa kita
Namun sejenak berubah membeku
Tawa ini terhenti
Dia datang lagi
Dia meminta secangkir teh yang sudah siap saji
Padahal sebelumnya dialah si penghancur kebun teh
Teh ini berubah menjadi dingin
Lebih dingin dari suhu kebun teh malam hari
Lalu tatapanku menuntunnya pergi
Aku menunggumu
Ada secangkir teh yang menunggu kau habiskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar