Selasa, 30 Oktober 2012

cepatlah nakhoda 30 !

M : Makin keras ombak dan badai sang pelaut pun bisa menyerah, lebih baik ia memutar haluan merubah arah mencari lautan baru yg tiada badai mngikuti
A : Bila tak ingin brtemu badai, lebih baik tak usah menjadi pelaut sekalian, bagaimana bila bertukar profesi menjadi penjual ikan? ikan masi banyak bukan?

***
M : Berpikir, bergejolak rasa dan rasional..tanda tanya di hilir. tiada salah dan benar yang mutlak, hanya kedua pilihan yang mungkin salah mungkin juga benar
A : Tapi jangan terlalu lama, kamu nakhodanya! cepat tentukan keputusan agar tak terombang-ambing seperti ini
M : Aku bodoh memang, aku bingung dengan dua pilihan
A : Oke, bagaimana jika aku naik pangkat menjadi nakhoda menggantikan dirimu?
M : Apa visi misimu?
A : Aku ingin cepat sampai tujuan
M : Sudah kamu pikirkan?
A : Sudah, aku tak hanya memikirkannya semalam, akupun sudah memikirkan konsekuensinya
M : Sekarang apa keputusanmu?
A : Aku mau kita tak berlayar kedua pilihan itu, tapi walau aku jadi nakhodanya, tolong antar aku ke samudra lepas
M : Aku tak mau, itu sangat sulit bagiku
A : Kamu hanya mengantar, aku mengarungi samudra itu sendirian
M : Tetap saja aku tak sanggup kehilanganmu
A : Tak apa, relakan aku lalu perbaiki pribadimu saat kamu tak bersamaku.
M : Aku menyerah, kamu tau aku pasti akan terombang ambing di lautan sendirian yang entah sampai kapan aku sanggup berenang ke daratan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar