Kamis, 27 Februari 2014
Rabu, 26 Februari 2014
Hijab tutorial paris
Caranya :
1. Pakai ciput
2. Taruh hijab diatas kepala dan ambil sisi tidak sama panjang
3. Pentul sisi yang panjang ke dekat telinga
4. Ambil hijab bagian belakang ke atas kepala
5. Terlihat sisi kanan dan kiri, tarik hijab bagian kanan dan taruh ke sisi kanan kepala
6. Dipentul sisi kanannya
7. Selesai, silahkan mencoba
Caramu
Kamu
hadir kala hidupku sedang stagnan
Ditinggal
pergi cinta
Berusaha
untuk menyukai seseorang tapi tak bisa
Kamu
hadir kala aku membutuhkan sosok perengkuh
Kamu tahu
betul aku lebih memilih novel dibanding komik
Kamu tahu
betul aku lebih memilih bunga lili putih dibanding bunga mawar merah
Namun
tahukah kamu
Pandanganku
mengenai definisi 'romantis' menjadi agak bergeser
Sejak
caramu memperlakukanku
Aku
tertawa kala kekakuanmu yang selalu menanyakan kabar setiap menghubungiku
Aku riang
kala kesigapanmu membelikanku 'ke ef ci' bahkan saat aku tak mengucapakan kata
lapar
Aku
tersenyum kala kekhawatiranmu yang...
Selalu menoleh ke belakang untuk memastikan apakah gadis yang diboncengnya tak terlelap
Selalu menoleh ke belakang untuk memastikan apakah gadis yang diboncengnya tak terlelap
Selasa, 25 Februari 2014
Langka
Aku tak pernah sengaja takut hanya untuk dilindungi
Karena katamu berjuang tak semudah itu
Katamu ingin saling menyaksikan, bahwa bersama membuat bahagia
Katamu tiang ini tak memisahkan kita
Hemm..aku hanya tahu
Langka ketika dicintai secara jujur
Karena katamu berjuang tak semudah itu
Katamu ingin saling menyaksikan, bahwa bersama membuat bahagia
Katamu tiang ini tak memisahkan kita
Hemm..aku hanya tahu
Langka ketika dicintai secara jujur
Kamis, 06 Februari 2014
Dua cangkir teh
Dua cangkir teh
Kupersiapkan untukmu
Berisi senyuman, manis
Dua cangkir teh yang berjejer dengan bingkai tawa kita
Namun sejenak berubah membeku
Tawa ini terhenti
Dia datang lagi
Dia meminta secangkir teh yang sudah siap saji
Padahal sebelumnya dialah si penghancur kebun teh
Teh ini berubah menjadi dingin
Lebih dingin dari suhu kebun teh malam hari
Lalu tatapanku menuntunnya pergi
Aku tak menunggu dia
Aku menunggumu
Ada secangkir teh yang menunggu kau habiskan
Kupersiapkan untukmu
Berisi senyuman, manis
Dua cangkir teh yang berjejer dengan bingkai tawa kita
Namun sejenak berubah membeku
Tawa ini terhenti
Dia datang lagi
Dia meminta secangkir teh yang sudah siap saji
Padahal sebelumnya dialah si penghancur kebun teh
Teh ini berubah menjadi dingin
Lebih dingin dari suhu kebun teh malam hari
Lalu tatapanku menuntunnya pergi
Aku menunggumu
Ada secangkir teh yang menunggu kau habiskan
Langganan:
Postingan (Atom)