Selasa, 29 Januari 2013

Menepilah



Dari mercusuar ini aku terus memperhatikan suatu objek
Ah..apakah benar kamulah objek istimewanya?
Binar mata, rambut ombak tertiup riuhnya angin dan sekotak impian
Apa aku telah pikun?
Namun seingatku kamu tak sepenting ini dulu
Mana mungkin segalanya tertuju padamu
Hei..mari menepilah
Ada kerancuan yang harus kita bicarakan
Kamu pasti tau mengapa semua ini tercipta
Karena aku tak bisa mengingat kapan pertama kalinya aku melihat pelangi dari senyummu
Apa aku telah pikun?
Benar, aku memang telah pikun
Seorang pikun yang terlalu pandai menenun sebongkah ekspektasi

Kamis, 17 Januari 2013

*ticccck*


Teruntuk, kamu. 
Yang sedang duduk tepat dihadapanku.

Hei! Sibuk sekali kelihatannya.
Jangan terlalu dipaksa, aku kurang suka melihat kernyit didahimu.
Awas kacamatamu melorot! nanti aku jadi bisa melihat wajahku dimatamu yang jernih itu.

Aku iri dengan buku tebal yang kau tatap terus - menerus.
Aku iri dengan lembaran halaman yang kau isi dengan istilah-istilah yang agak sulit kumengerti.
Aku iri dengan sandaran kursi yang membelai rambutmu, saat kau rebahkan kepala.
Aku iri dengan gelas yang kau genggam sedemikian kuat untuk menghapus dahagamu.

*ticccck*
Kamu menjentikkan jarimu ke arahku yang membuat aku tersadar dari lamunanku 
"hei, diminum dulu jus mangganya"

Public health next top model

UAS udah kelar, ngapain kita yaa hari ini?
"Gila-gilaan yuk!"
"Dandan - dandanan yuk!"
"Foto-foto yuk!"


Aku


Lifi

Ika

BERTIGA!




Lanjut *cam - cam 





dan..ternyata lelah juga ! bakal kangen mereka berdua nih selama liburan :)


Senin, 07 Januari 2013

Tertanda kamu


Apa kamu tahu? 
Feromonmu merusak hipotalamusku.
Senyummu mengirim senyawa endorfin dan oksitosin yang begitu pekat.
Tawamu menginfeksi rasa yang perlahan menjadi gejolak baru untuk lebih bersemangat.
Mari mengawali siang ini dengan berjalan disamping bahuku :)

Ada kalanya


Ada kalanya sesuatu yang dihasilkan oleh benda ini, bisa menyimpan kenangan lebih lama daripada ingatan kita sendiri.