Senin, 10 Desember 2012

Mumu Huhu Pupu

Angin malam menggerogoti tulang hingga persendianku nyeri. 
Dirimu hadir mencairkan kebekuan malam, aku seperti diterangi.
Namun...
Nalar telah berdecak tapi hati masih menolak.
Kita berbeda!
Bukan ego, tapi mungkin semesta tak menyertai perjalanan kita menuju dermaga.
Jika perjalanan ini menjauhkanku dari-Nya, turunkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar