Kamis, 06 Februari 2014

Dua cangkir teh

Dua cangkir teh 
Kupersiapkan untukmu
Berisi senyuman, manis

Dua cangkir teh yang berjejer dengan bingkai tawa kita
Namun sejenak berubah membeku
Tawa ini terhenti

Dia datang lagi
Dia meminta secangkir teh yang sudah siap saji
Padahal sebelumnya dialah si penghancur kebun teh

Teh ini berubah menjadi dingin
Lebih dingin dari suhu kebun teh malam hari
Lalu tatapanku menuntunnya pergi

Aku tak menunggu dia
Aku menunggumu
Ada secangkir teh yang menunggu kau habiskan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar