Minggu, 13 September 2015

(Not) A Perfect Blend


Kau kembali untuk menengok, yang dulu kau sebut rumah
Smoga kau tak berniat untuk mengoyak isi di dalamnya
Kau sekarang berbeda, badanmu bertambah kurus, rambutmu dibiarkan memanjang

"Hei, apakah kamu masih menjadi pencandu kopi?"
"Ya, susah lepas, sebab kopi itu setia. kamu?
"Aku kenapa?
"Apakah kamu masih menjadi pecandu bau hujan?"
"Ya, sebab...."
"sebab, menciumi bau hujan, menenangkan"
"Aneh"
Kita pun tersenyum sekenanya

Aku bukan seperti kopi yang membuat kebergantungan
Aku dan kamu juga bukanlah kopi dan hujan
We are (not) a perfect blend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar